Friday, February 18, 2011

Pertemanan dalam dunia usaha

Pertemanan sangat menentukan dalam dunia bisnis, dimana teman disini adalah partner atau rekan kerja yang akan kita ajak dalam menjalankan usaha secara bersama-sama. Pertemanan yang baik adalah jika dua atau lebih individu punya visi dan misi serta semangat yang sama untuk memajukan usaha. Adapun teman yang baik adalah jika dia memiliki mental bisnis, antara lain, tidak ragu, nekat, jujur, penuh ide, wawasan luas, relasi yang baik, full commitment dan fokus. Tentunya akan lebih baik jika kita bisa mengajak teman tipe investor untuk masuk ke dalam perseroan sebagai pemegang saham atau juga bisa sekaligus sebagai pelaksana. Interaksi yang baik antara saya dan teman-teman saya selama ini membawa pengamatan kepada satu atau beberapa teman. Dan bisa kita simpulkan mana yang bisa diajak untuk berwirausaha.

Teman yang mempunyai histori wirausaha dikeluarga, tentunya akan lebih baik dibandingkan yang belum punya pengalaman sama sekali. Jangan lupa, pengalaman adalah guru nomor satu dalam rangka pencapaian sukses. Teman yang baik tidak hanya membagi pengalamannya saja, akan tetapi jika dia juga inovatif, dalam artian mempunyai ide-ide orisinil yang bisa dikembangkan menjadi sebuah potensi bisnis. Pengalaman, inovatif juga belum cukup jika tidak didorong oleh keberanian dalam berusaha. Berani mengambil resiko, berani mengambil keputusan dengan cepat, juga berani menghadapi customer atau klien dengan pernuh percaya diri.

Komunikasi juga tak kalah penting, dia merupakan esensi utama dari pendirian bisnis. Karena komunikasi dimulai dari penyatuan visi, dimana jika komunikasi berjalan dengan baik, maka seluruh tim akan mempunyai visi atau pandangan yang sama tentang arah mana yang harus dituju oleh sebuah perusahaan terkait dengan cakupan pekerjaan maupun proyek yang akan dikerjakan.

Setelah seluruh tim bisa menyamakan visinya, maka langkah selanjutnya adalah modal. Sebaiknya pengadaan modal juga perlu dipertegas dari awal beserta job deskripsinya masing-masing. Untuk tahap awal, bisa saja modal dibagi sama rata. Baru setelah usaha berkembang, maka besaran modal harus dikembalikan kepada kesepakatan, jika ada satu atau lebih individu ingin mengembangkan modalnya di perusahaan. Setelah semua terkumpul, maka hal yg terakhir bisa dilihat dan dibuktikan adalah komitmen bersama untuk menjalankan usaha.

No comments: